Rabu, 07 Juli 2010

Musik, Bayi Prematur, dan Kekebalan Tubuh

Sebuah penelitian dari Universitas Tel Aviv menemukan bahwa bayi prematur yang terekspos komposisi musisi kenamaan abad 18, Wolfgang Amadeus Mozart, lebih cepat naik berat badannya dibandingkan dengan bayi prematur yang tidak.

Dr. Dror Mandel dan Dr. Ronit Lubetzky dari Tel aviv Medical Center menemukan bahwa bayi-bayi yang diperdengarkan musik Mozart dalam satu sesi 30 menit setiap harinya, menggunakan lebih sedikit energi daripada mereka yang tidak.

“Tidak begitu jelas bagaimana musik tersebut mempengaruhi mereka, tapi mereka jadi lebih tenang dan tidak cepat rewel,” ujar Dr. Mendel, salah satu pengajar di Universitas Tel Aviv.
Dalam penelitiannya Dr. Mandel dan Dr. Lubetzky bersama dengan tim mereka mengamati efek fisiologis dari musik Mozart yang diputar selama 30 menit pada bayi-bayi prematur. Setelah diperdengarkan, mereka mengukur tingkat penggunaan energi si bayi, dan membandingkannya dengan penggunaan energi sebelumnya. Hasilnya adalah, setelah diperdengarkan musik Mozart, bayi-bayi tersebut menggunakan lebih sedikit energi dari sebelumnya. Ini berarti kalori yang digunakan juga semakin sedikit, dan mendukung proses penambahan berat badan yang lebih baik.

Dalam kasus bayi prematur, salah satu prioritas dokter adalah mencari cara agar si bayi bisa mencapai berat badan yang sesuai secepatnya, karena di rumah sakit pun, bayi prematur sangat rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya. Maka itu pencapaian berat badan tertentu sangat penting agar nantinya mereka bisa kebal terhadap masalah-masalah ini.

Terkait dengan ini, walaupun para peneliti tidak bisa menjelaskan sebab dari respon ini, Dr. Mandel mengajukan sebuah hippotesis bahwa melodi yang bersifat pengulangan pada musik Mozart mungkin mempengaruhi pusat organisasi dari cortex otak. Menurutnya, Beethoven, Bach, atau Bartok mungkin tidak merangsang respon serupa, karena musik Mozart lebih didominasi melodi-melodi yang sangat repetitif dibanding mereka. Namun, dia juga menambahkan bahwa ini hanya penjelasan dari aspek musik, sedangkan dari perspektif sains masih dibutuhkan penellitian lebih jauh untuk mendapat jawaban yang dibutuhkan.

Penelitian ini muncul sebagai temuan yang mengiringi beberapa penelitian mengenai bayi-bayi prematur seperti pencahayaan ruangan, yang sudah disadari berpengaruh pada kelangsungan bayi-bayi rapuh ini.

Sumber: www.sciencedaily.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih karena antusiasmenya untuk aktif di blog ini. Komentar nanti akan dimoderasi secepatnya. Taut balik boleh saja, asalkan relevan dengan isi blog. Salam!